Pengusaha Batu Bata Tak Tergiur Kredit Bank - Pesatnya pembangunan sektor perumahan, menjadikan kebutuhan batu bata meningkat. Hal itu membuat peluang usaha batu bata makin gemilang untuk meraup keuntungan. Bisnis batu bata bisa membukukan keuntungan Rp 10 juta per bulan.
Proses pembuatan batu batu terbilang sederhana, tanah liat yang sudah diramu dicetak dalam mesin pencetak, selanjut di jemur lalu dibakar.
Suharno (43) pengusaha batu bata di Kelurahan Sukajadi mengatakan, saat ini harga jual batu Rp 320 perbuah. Sementara kapasitas produksi 75 ribu buah per bulan.
Maka hasil penjualan per bulan adalah Rp 24 juta, dikurangi dengan biaya operasional antara Rp 14 juta sampai Rp 10 juta. Dalam sepekan usaha minimal bisa mencetak 40 ribu buah batu bata. Dicontohkannya, usahanya berdiri tahun 1994 sampai sekarang, dia mengaku tidak pernah rugi.
“Modalnya hanya tanah liat dan keterampilan kita saja, mana ada ruginya,” terangnya.
Dalam memasok usahanya, pria berumur 43 tahun ini mengaku membeli tanah liat dari pihak lain. Untuk satu truk tanah liat, dia mengaku membeli dengan harga Rp 400 ribu. 1 truk itu katanya bisa menghasilkan 11 ribu batu.
“Sedangkan beli tanah liat saja masih untung. Apalagi kita punya sendiri pasti untungnya lebih besar lagi. Jadi tak perlu kredit dari bank untuk modal,” terangnya.
Untuk memajukan usaha Suharno mengaku, pihak bank beberapa kali menawarkan bantuan namun ayah dari tiga anak ini menolak. “Modal saya sudah cukup, makanya saya tidak menerima,” pungkasnya.
EmoticonEmoticon