JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Sukamta, mendukung penuh Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-5 di Jakarta, 6-7 Maret 2016. Ia berharap KTT tersebut bisa menjadikan persoalan Palestina sebagai isu utama dimana harus ada solusi konkret yang dihasilkan dalam forum negara-negara Islam kali ini.
“Persoalan Palestina jangan terlupakan oleh apapun. Konflik ISIS, Suriah, dan seolah menenggelamkan isu persoalan Palestina,” kata Sukamta saat dikonfirmasi Jpnn.com pada Minggu (6/3). Bagi umat Islam, kata politikus PKS itu, tanah Palestina wajib kita perjuangkan karena di sana ada Baitul Maqdis yang di dalamnya terdapat Masjid al Aqsha sebagai kiblat pertama umat Islam dan tempat Isra’-nya Nabi Muhammad SAW.
Karena itu, Palestina bukan hanya milik bangsa Palestina saja, tapi milik umat Islam di seluruh dunia. Bahkan ia menceritakan kisah seorang nenek yang memiliki sebidang tanah di dekat kompleks Baitul Maqdis, bangunannya sangat strategis karena menempel dengan Baitul Maqdis.
Nah, Israel menawar tanah dan rumahnya itu dengan harga sangat tinggi. Sang nenek tidak mau untuk menjualnya meski dengan harga 1 juta Dollar. Ia hanya mau menjual tanah tersebut jika surat jual beli tanahnya ditandatangani langsung oleh pemiliknya, yakni seluruh umat muslim di seluruh dunia.
“Kisah nenek ini menjadi cambuk untuk kita bahwa jangan sampai persoalan Palestina terlupakan oleh apapun juga,” tegas politikus asal Yogyakarta itu. Meskipun sekarang bendera Palestina sudah berhasil berkibar di PBB, lanjut Sukamta, hal itu belum berarti apa-apa karena faktanya, agresi Israel di Palestina tetap saja berlangsung, bahkan semakin menjadi-jadi. Pembunuhan masih menjadi pemandangan sehari-hari.
Baca Juga :
Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Lintasi Nusantara
Sabar dan Hikmah yang Terkandung Didalamnya
Mengusir Stress dengan 6 Langkah
“Karenanya, saya sangat mendukung konferensi OKI ke-5 ini. Isu utama yang akan dibahas adalah soal Palestina. Saya harapkan ada solusi dan aksi yang konkret untuk Palestina. PBB juga tidak terlalu bisa diharapkan, karena resolusi DK PBB sering tidak digubris oleh Israel,” sebutnya.
Menurut Sekretaris Fraksi PKS DPR itu, bila perlu dengan pertimbangan yang matang, negara-negara di Timur Tengah dan muslim lainnya sebaiknya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Pemutusan hubungan diplomatif dengan Israel bisa dilakukan jika kemerdekaan Palestina terus menemui jalan buntu dan Israel terus melanggar hukum internasional.
“Persoalan Palestina jangan terlupakan oleh apapun. Konflik ISIS, Suriah, dan seolah menenggelamkan isu persoalan Palestina,” kata Sukamta saat dikonfirmasi Jpnn.com pada Minggu (6/3). Bagi umat Islam, kata politikus PKS itu, tanah Palestina wajib kita perjuangkan karena di sana ada Baitul Maqdis yang di dalamnya terdapat Masjid al Aqsha sebagai kiblat pertama umat Islam dan tempat Isra’-nya Nabi Muhammad SAW.
Karena itu, Palestina bukan hanya milik bangsa Palestina saja, tapi milik umat Islam di seluruh dunia. Bahkan ia menceritakan kisah seorang nenek yang memiliki sebidang tanah di dekat kompleks Baitul Maqdis, bangunannya sangat strategis karena menempel dengan Baitul Maqdis.
Nah, Israel menawar tanah dan rumahnya itu dengan harga sangat tinggi. Sang nenek tidak mau untuk menjualnya meski dengan harga 1 juta Dollar. Ia hanya mau menjual tanah tersebut jika surat jual beli tanahnya ditandatangani langsung oleh pemiliknya, yakni seluruh umat muslim di seluruh dunia.
“Kisah nenek ini menjadi cambuk untuk kita bahwa jangan sampai persoalan Palestina terlupakan oleh apapun juga,” tegas politikus asal Yogyakarta itu. Meskipun sekarang bendera Palestina sudah berhasil berkibar di PBB, lanjut Sukamta, hal itu belum berarti apa-apa karena faktanya, agresi Israel di Palestina tetap saja berlangsung, bahkan semakin menjadi-jadi. Pembunuhan masih menjadi pemandangan sehari-hari.
Baca Juga :
Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Lintasi Nusantara
Sabar dan Hikmah yang Terkandung Didalamnya
Mengusir Stress dengan 6 Langkah
“Karenanya, saya sangat mendukung konferensi OKI ke-5 ini. Isu utama yang akan dibahas adalah soal Palestina. Saya harapkan ada solusi dan aksi yang konkret untuk Palestina. PBB juga tidak terlalu bisa diharapkan, karena resolusi DK PBB sering tidak digubris oleh Israel,” sebutnya.
Menurut Sekretaris Fraksi PKS DPR itu, bila perlu dengan pertimbangan yang matang, negara-negara di Timur Tengah dan muslim lainnya sebaiknya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Pemutusan hubungan diplomatif dengan Israel bisa dilakukan jika kemerdekaan Palestina terus menemui jalan buntu dan Israel terus melanggar hukum internasional.
EmoticonEmoticon