Sabar dan Hikmah yang Terkandung Didalamnya

ARTI kata Sabar secara etimologi adalah Menahan dan mengekang. Secara terminologi, sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dengan mengharapkan Ridho dari Allah SWT. Sesuatu yang tidak menyenangkan seperti kekurangan uang, menderita karena diputus kekasih, masalah keluarga dan ditempat kerja, dan lain sebagainya. Sedangkan sesuatu yang menyenangkan atau yang kita sukai, adalah segala sesuatu yang membuat kita bahagia namun itu dilarang oleh Allah SWT seperti memperturutkan hawa nafsu yang tidak akan ada habis-habisnya.

Sabar dan Hikmah yang Terkandung Didalamnya

Menurut kaca mata Islam, Sabar berarti Tahan dari segala penderitaan yang tidak disukai yang menimpa kita atau segala sesuatu yang kita senangi. Imam Al-Ghazali mengatakan, Sabar merupakan kondisi mental seseorang dalam hal mengendalikan hawa nafsu yang tumbuh atas dorongan ajaran Agama Islam. Dengan kata lain sabar adalah tetap tegaknya dorongan ajaran agama menahan laju memperturutkan hawa nafsu.

Dorongan Agama adalah Hidayah dari Allah SWT kepada manusia, agar manusia lebih mengenal Allah SWT dan Rosul-Nya serta melaksanakan segalah perintah Allah SWT. Sedangkan dorongan hawa nafsu adalah keinginan-keinginan yang hina dina dan tuntutan hawa nafsu yang minta segera dilaksanakan. Barang siapa yang tetap tegak istiqomah melawan hawa nafsu dan keinginan-keinginan rendah itu secara terus-menerus, maka itulah yang disebut orang yang sabar.


Tingkatan Sabar

Berdasarkan pengertian yang diungkapkan oleh Imam Al-Ghazali di atas maka upaya kita untuk bersikap sabar digolongkan dalam 3 tingkatan sabar, yaitu:
 

  1. Orang yang berhasil mengalahkan dorongan hawa nafsu karena mempunyai daya juang dan kesabaran yang tinggi.
  2. Orang yang kalah dari dorongan nafsu.
  3. Orang yang mempunyai daya juang tinggi untuk mengalahkan hawa nafsu. Karena dorongan hawa nafsu lebih kuat dari daya upayanya untuk menang dari pertempuran mengalahkan hawa nafsu, suatu ketika orang ini kalah. Namun kekalahan itu tidak membuatnya putus asah. Dia bangkit lagi dan terus bertahan tegak atas dorongan hawa nafsu tersebut.

Baca Juga: Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Lintasi Nusantara.
 

Menurut Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunia, Beliau Rasullullah SAW membagi sabar menjadi tiga, yaitu:

1. Kesabaran dalam menghadapi musibah.
2. Sabar dalam mematuhi segala perintah Allah SWT.
3. Sabar untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat.

Keutamaan Sabar

Sifat sabar dalam Islam menempati posisi yang istimewah. Al-Qur’an mengaitkan sifat sabar ini dengan bermacam-macam sifat mulia lainnya. Antara lain dikaitkan dengan Kayakinan, Syukur, Tawwakal, dan Takwa. Mengaitkan satu sifat dengan banyak sifat-sifat mulia lainnya menunjukkan betapa istimewanya sifat itu. Karena Sabar merupakan sifat mulia yang istimewah, tentu dengan sendirinya orang-orang yang sabar juga menempati posisi yang istimewah.

Sifat sabar sangat dibutuhkan sekali dalam menggapai kesuksesan dunia dan Akhirat. Seorang siswa tidak akan berhasil atau naik kelas jika dia tidak mempunyai sifat sabar. Demikian juga seorang Peneliti, tidak akan bisa menemukan penemuan-penemuan ilmiah tanpa sifat sabar. Pendek kata kesabaran yang tinggi sangat dibutuhkan jika mau berhasil dan sukses.

Hikmah Bersikap Sabar

Orang-orang yang selalu menegakkan kesabaran akan memetik hikmahnya. Berikut hikmah selalu dalam kesabaran:
 

  • Dapat berdampingan dengan Allah SWT. Memperoleh berita yang menyenangkan.
  • Berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan tidak berdosa.
  • Diberi pahala yang berlipat.
  • Terbebaskan dari siksa api neraka.
  • Dicintai oleh Allah SWT.

Demikianlah tentang arti kata sabar. Semoga kita memahami makna yang tekandung di dalamnya. Dan kita berdoa kepada Allah SWT agar selalu termasuk golongan orang-orang yang sabar. Amin.


Next

Related


EmoticonEmoticon