foto: ilustrasi (fixabaya).
Demensia merupakan kondisi dimana kemampuan otak seseorang alami kemuduran. Kondisi ini ditandai dengan seringnya orang mengalami kondisi emosi yang tidak stabil, lupa akan sesuatu dan sering keliru.
Secara umum, Demensia terjadi disebabkan oleh penyakit-penyakit kronis seperti Stroke dan Parkinson. Tapi diketahui penyebab utama penyakit ini karena penyakit Alzheimer.
Sama seperti Demensia, Alzheimer merupakan suatu penyakit yang menyerang otak. Dimana sel-sel saraf otak tidak berfungsi dengan baik atau mati. Kondisi ini mengakibatkan sinyal-sinyal otak sulit untuk tersalurkan. Penyakit Alzheimer membuat penderita alami gangguan pada ingatan, sulit berpikir dan gangguan pada penilaian.
Serangan penyakit Demensia terjadi secara berlahan-lahan namun pasti (Slowly but Surely). Demensia merampas daya kognitip seseorang. Kondisi penderita kembali seperti masa kanak-kanak dahulu.
Proses serangan Demensia terjadi dalam rantang waktu selama 10 atau 20 tahun kedepan. Rata-rata penderita mengalami Demensia berusia 80 tahun keatas. Tapi tidak menutup kemungkinan menyerang pada waktu usia seseorang berusia mulai 40 tahun. Sebagian besar yang terkena serangan Demensia kebanyakan wanita ketimbang laki-laki.
Gejala Demensia diantaranya adalah penderita alami pelupa akut bahkan untuk sesuatu yang paling sederhana sekalipun. Sering lebih banyak tertawa dan menangis. Disamping itu juga perilaku mood-nya sering berubah-ubah atau tidak stabil. Selain itu jika sedang bicara, sering tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat, walaupun untuk kata-kata sederhana sekalipun.
Ada juga kondisi yang menyerupai Demensia tapi bukan Demensia. Seperti Depresi, kurang vitamin, Parkinson dan Tumor Otak.
Sampai detik ini tidak ada pengobatan yang signifikan bisa menyembuhkan penderita Demensia. Namun tentu ada beberapa langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Diantara langkah-langkah itu adalah menjaga gaya hidup sehat yang dilengkapi pola makan yang baik, lingkungan yang mendukung dan kehidupan sosial yang baik serta yang tidak kalah pentingnya adalah memenuhi asupan nutrisi yang cukup.
Jika tidak dilakukan upaya pencegahan terhadap penyakit Demensia maka akibat fatal sudah menunggu didepan mata. Tidak hanya dirasakan oleh si penderita sendiri namun lebih dari itu keluargapun akan menanggung malu akibat penyakit ini. Selain itu biaya pengobatan terbilang besar.
Perlu diingat penyakit Demensia dapat terjadi kapan saja dimana saja dan menimpa siapa saja. Sayang sekali banyak orang tidak sadar dan bahkan tidak perduli dengan penyakit ini karena mungkin kurang dikenal ketimbang penyakit lain. Cara-cara sederhana menjadi pilihan dalam menangani penderita Demensia. Diantaranya adalah menjaga stabilitas kehidupan, konseling, mengurangi stress dan yang paling penting deteksi sedini mungkin.
EmoticonEmoticon